Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Istilah Penting dalam Fotografi untuk Pemula

Istilah Penting dalam Fotografi untuk Pemula
Sekitar abad 21, sebagian besar foto diambil menggunakan kamera digital, dimana menggunakan sensor bukan bahan kimia untuk merekam gambar dan menyimpannya sebagai file digital. Bahkan saat ini kamera digital murah yang paling sederhana sudah dapat mengambil foto yang cukup baik, sehingga fotografi kualitas tinggi dapat dijangkau oleh hampir semua orang. Masyarakat dari kalangan bawah hingga atas hampir semuanya memiliki smartphone yang dilengkapi dengan kamera, tidak heran banyak foto-foto selfie bergentayangan di media sosial.

Kamera terbaik membutuhkan fotografer yang terbaik pula untuk mengambil gambar terbaik. Anda mungkin seorang profesional, atau hobi foto pemula, atau hanya seseorang yang ingin mengambil foto di acara keluarga. Dalam kasus apapun, kita perlu mempelajari dasar-dasar inti fotografi. Di samping itu teknologi kamera sudah pasti banyak berubah, namun pada prinsipnya teknik fotografi tetap hampir sama saja.

Berikut beberapa istilah-istilah penting yang berhubungan dengan hampir semua jenis kamera, antara lain:

EXPOSURE
Exposure (pencahayaan) secara sederhana mengacu pada jumlah cahaya yang direkam pada film atau sensor. Gambar yang baik menangkap jumlah cahaya yang tepat sesuai gambar yang Anda lihat. Jika Anda mengambil gambar sebuah adegan siang hari dengan terlalu banyak cahaya, gambar akan terlalu terang, mencolok, dan tidak realistis. Di sisi lain, aperture kecil pada ISO rendah dan short shutter bisa membuat suasana siang hari terlihat gelap dan keruh. Menyeimbangkan shutter speed, ISO dan aperture untuk mendapatkan exposure yang tepat adalah kunci untuk fotografi yang baik. Menguasai teknik ini dapat membiasakan diri secara konsisten untuk mengambil foto yang baik.
Untungnya, ada cara mudah untuk mengatasi kesulitan mengaatur exposure untuk pemula yang disebut bracketing. Untuk braket foto secara manual, atur shutter speed, aperture dan ISO ke eksposur yang tepat, kemudian mengambil foto. Kemudian, menyesuaikan aperture atau shutter speed untuk sedikit mengurangi eksposur dan mengambil foto. Kemudian mengatur eksposur sehingga sedikit lebih tinggi dari foto pertama dan mengambil gambar.
Kebanyakan kamera digital saat ini dapat digunakan lebih mudah dengan modus bracketing otomatis. Bila ini diaktifkan melalui pengaturan kamera, kamera secara otomatis akan mengambil tiga foto, dengan pengaturan exposure yang disesuaikan, setiap kali Anda menekan tombol.

APERTURE/ F-STOP
Aperture dan f-stop adalah istilah yang terkait erat. Aperture mengacu pada pembukaan di lensa dimana cahaya melaluinya saat foto diambil. Sebuah aperture yang lebih besar memungkinkan lebih banyak cahaya yang masuk. F-stop adalah istilah yang digunakan oleh fotografer ketika membahas mengenai berbagai ukuran aperture.

F-stop biasanya disimbolkan dengan "f/32" atau "f/64". Angka di bagian belakang dapat berkisar antara 1-128. F-stop yang tinggi menunjukkan aperture yang lebih kecil dan sedikit cahaya yang masuk. Biasanya, f-stop ditunjukkan pada skala standar di mana setiap kenaikan merupakan aperture yang memungkinkan setengah cahaya yang melewatinya. Skala standar f-stop adalah sebagai berikut:

f/1, f/1.4, f/2, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, f/11, f/16, f/22, f/32, f/45, f/64, f/90, f/128

Aperture sangat penting karena fotografi adalah semua hal tentang manipulasi cahaya. F-stop yang tepat untuk kondisi pencahayaan sekitar merupakan faktor utama dalam kualitas foto akhir. Sulit untuk memberikan aturan khusus untuk pengaturan f-stop, karena pengaturan yang tepat tergantung pada faktor-faktor lain, seperti lensa yang digunakan, shutter speed, dan objek yang difoto. Perlu beberapa percobaan dan pengalaman dengan setup kamera khusus untuk menemukan pengaturan aperture yang tepat.

F-stop juga memungkinkan fotografer untuk memanipulasi kedalaman untuk menciptakan efek artistik yang berbeda dalam foto. Aperture yang lebih besar (yang memiliki f-stop kecil) akan memberikan kedalaman yang kecil, sementara apreture kecil (yang memiliki f-stop besar) akan menghasilkan kedalaman yang lebih besar.

FLASH
Flash menjadi sumber cahaya yang penting saat pengambilan gambar di daerah rendah cahaya atau situasi sinar yang tidak merata. Meskipun jika Anda hanya mengambil gambar sederhana di acara keluarga dengan kamera biasa, Anda mungkin sudah menyadari keterbatasan flash sebagai sumber cahaya utama. Foto yang menggunakan flash kebanyakan objek depak tampak berlebihan dan overexposure. Itulah sebabnya banyak fotografer mencoba untuk bekerja dengan cahaya khusus.
Istilah Penting dalam Fotografi untuk Pemula
 Jika Anda memiliki kamera built-in flash dan tidak ada cara lain untuk meningkatkan pencahayaan, ada beberapa trik untuk mencegah flash terlalu terang. Pertama, menjauh dari objek, zooming sedikit jika diperlukan. Cobalah merekam beberapa kertas tisu putih dengan flash untuk meredakan dan melembutkannya. Banyak kamera digital memungkinkan Anda untuk mengurangi intensitas flash melalui menu pengaturan.
Istilah Penting dalam Fotografi untuk Pemula
 Tentu saja, fotografer profesional dapat memainkan berbagai trik dengan flash, menggunakan flash jarak jauh, memantulkan flash dari permukaan reflektif, atau menggunakan flash di tengah eksposur panjang.

KEDALAMAN
Kedalaman (depth of field) merupakan efek yang memberikan tampilan ada jarak antara objek yang dekat dan jauh. Anda mungkin pernah melihat foto-foto indah dari bunga yang dekat dengan kamera dan fokus yang tajam, sementara latar belakang yang lembut dan kabur. Itu adalah hasil dari kedalaman sebuah kamera. Kedalaman dapat berkisar dari sangat sempit (misalnya, foto bunga di mana hanya satu kelopak dalam fokus dan sisanya tidak fokus) untuk secara efektif tak terbatas (seperti foto pemandangan di mana segala sesuatu di gambar adalah fokus penuh).
Istilah Penting dalam Fotografi untuk Pemula

Kedalaman terutama dipengaruhi oleh pengaturan aperture kamera. Seperti yang dijelaskan di atas, aperture yang lebih besar (dengan f-stop kecil) akan memberikan kedalaman kecil, sementara aperture kecil (dengan f-stop besar) akan menghasilkan kedalaman besar. Kedalaman juga sangat dipengaruhi oleh jarak fokus, yang mencerminkan baik jenis lensa yang digunakan dan seberapa dekat objek ke kamera. objek yang lebih dekat akan memiliki kedalaman kecil, sementara objek jauh memiliki kedalaman bidang hampir tak terbatas.

FOKUS
Fokus adalah fungsi dari lensa kamera. Sebuah objek yang ada dalam jangkauan fokus terlihat jernih dan tajam, sementara bagian yang tidak fokus akan terlihat buram. Fotografer memiliki banyak cara untuk memanipulasi dan mengatur fokus. Beberapa memilih untuk mengatur fokus secara manual. Pengguna kamera biasa sering mengandalkan autofocus, yang merupakan sistem yang memungkinkan sensor kamera yang mendeteksi jarak objek yang secara otomatis menggerakkan motor menyesuaikan fokus. Autofocus sangat berguna, tapi ada batasnya jika Anda mengambil gambar beberapa objek pada berbagai jarak dari kamera, atau objek yang bergerak menuju atau menjauh dari kamera.

Beberapa kamera canggih memiliki autofocus terus menerus, yang benar-benar dapat melacak objek yang bergerak dan menjaganya tetap fokus kemanapun objek bergerak. Anda juga dapat memainkan autofocus dengan memaksa untuk fokus pada beberapa objek pada jarak yang tepat, kemudian mengambil foto yang sebenarnya dari objek yang sama sekali berbeda yang bergerak ke jangkuan jarak yang sama.

ISO
Nomor ISO adalah ukuran sensitivitas cahaya. Awalnya digunakan untuk menyebut sensitivitas jenis film tertentu, dan standar untuk mengukur ditentukan oleh International Standards Organization (ISO), sebutannya diambil dari nama tersebut. Dalam kamera film, Anda harus mengubah film untuk mengubah ISO. Kamera digital memungkinkan Anda untuk mengubah ISO melalui fungsi menu kamera, menyesuaikan sensitivitas sensor kamera ke nomor ISO yang sesuai.

ISO mengukur sensitivitas cahaya, namun fotografer merujuk ISO sebagai kecepatan dari film atau sensor. Pada sensitivitas tinggi, lebih banyak cahaya yang ditangkap dalam jangka waktu tertentu dari pada sensitivitas rendah, sehingga sensitivitas tinggi dianggap lebih cepat. Tidak seperti aperture, pengaturan ISO relatif lebih mudah. ISO rendah menunjukkan jumlah sensitivitas cahaya sedikit, sementara ISO tinggi merupakan pengaturan lebih cepat dan lebih sensitif.

Mengapa tidak selalu menggunakan ISO tertinggi sepanjang waktu? Pada kamera film, ISO tinggi tampak kasar. Hal ini juga terjadi dengan kamera digital, tapi bukannya kasar, angka ISO tinggi menimbulkan noise digital. Salah satu hal yang paling penting dari seorang fotografer adalah dapat belajar bagaimana cara untuk mendapatkan kualitas terbaik dalam kondisi pencahayaan yang diberikan dengan kemungkinan pengaturan ISO terendah. Tentu saja, acara olahraga dan gerakan cepat lainnya memerlukan angka ISO tinggi.

LENSA
Lensa bisa jadi adalah bagian paling penting dari kamera, semua cahaya yang ditangkap akan melewati lensa. Pada kamera yang lebih murah, lensa diletakkan ke dalam tubuh kamera. Kamera SLR (single lens reflex) memiliki lensa interchangeable. Bodi kamera memiliki cincin logam di mana lensa dapat menempel dan memiliki titik-titik koneksi elektronik sehingga kamera dapat mengontrol fokus dan zoom motor pada lensa.
Istilah Penting dalam Fotografi untuk Pemula

Faktor penting dalam memilih lensa adalah panjang fokus. Hal ini umumnya mengacu pada panjang lensa itu sendiri yang diukur dalam satuan milimeter. Lensa 50 mm dianggap ukuran rata-rata, baik untuk memotret objek dengan jarak 10-20 meter dari kamera. Lensa wide angle memiliki focal length yang lebih pendek yang dapat menangkap pemandangan panorama lebar yang relatif dekat dengan fotografer. Lensa telephoto, yang dapat memiliki panjang fokus ratusan milimeter, pada dasarnya adalah teleskop yang dipasang pada kamera yang membuat objek jauh tampak lebih dekat, tetapi dengan bidang pandang terbatas.

Jika kamera Anda memiliki lensa zoom, maka perubahan panjang fokus akan memperbesar dan memperkecil objek. Tapi ingat untuk tidak menggunakan digital zoom karena kamera hanya memperbesar piksel untuk membuat objek tampak lebih dekat, yang mengurangi kualitas gambar.

SHUTTER SPEED
Sejauh ini kita telah berbicara tentang aperture, yang mendefinisikan seberapa banyak cahaya yang masuk dan nomor ISO yang menentukan sensitivitas cahaya dari sensor kamera. Shutter speed adalah bagian ketiga dari persamaan exposure. Hal ini mengacu pada berapa lama shutter tetap terbuka untuk memungkinkan cahaya melaluinya. Shutter speed diberikan diukur dalam sepersekian detik, umumnya 1/500.

Shutter speed cukup rumit karena kecepatan yang lambat tidak hanya memungkinkan lebih banyak cahaya yang masuk, tapi juga dapat menyebabkan gambar kabur. Selama shutter terbuka, cahaya akan mengenai sensor, dan jika sebuah objek (atau kamera itu sendiri) bergerak selama waktu itu, gerakan akan muncul pada gambar dalam bentuk kabur. Jika Anda pernah melihat foto bintang-bintang di malam hari yang tampak garis geraknya seolah berputar bumi, itulah gambar yang diambil dari rekaman cahaya bintang selama beberapa jam dengan shutter speed yang sangat lama.

Kita juga dapat mengurangi blur dengan menggunakan tripod untuk menahan kamera agar tetap stabil saat mengambil gambar, yang memungkinkan kita menggunakan shutter speed lebih lambat.

WHITE BALANCE
White balance mengungkapkan perbedaan yang menarik antara kamera dan mata manusia. Mata manusia terhubung ke otak, etika Anda melihat sebuah benda putih, otak Anda sebenarnya menafsirkan isyarat pencahayaan di sekitar Anda dan menyimpulkan bahwa benda tersebut berwarna putih dengan cepat. Jika objek di bawah cahaya biru akan terlihat biru juga, tapi otak Anda mengkompensasi perbedaan warna, sehingga Anda akan melihatnya sebagai putih. Kamera tidak ada kompensasi tersebut kecuali Anda memaksa untuk melakukannya, jadi jika objek putih di bawah cahaya kebiruan, kamera akan merekam piksel dengan warna kebiruan.

Menyesuaikan white balance membantu memaksa kamera untuk mengimbangi kenyataan bahwa sebagian besar kondisi pencahayaan tidak semuanya putih. Banyak lampu dalam ruangan memiliki semburat kekuningan, sementara lampu neon memiliki warna kebiru-biruan. Bahkan cahaya alami sedikit lebih biru daripada yang kita lihat. Anda dapat mengatur white balance secara manual atau memilih pengaturan otomatis, kemudian mengambil beberapa gambar tes untuk melihat mana yang terlihat paling alami.

Sebagai alternatif, Anda dapat menggunakan fungsi otomatis white balance kamera. Arahkan kamera pada objek putih, seperti selembar kertas besar. Ketika Anda menekan tombol white balance, kamera secara otomatis akan menyesuaikan dengan kondisi cahaya tersebut.

Selain istilah-istilah di atas, ada juga yang disebut dengan post processing, yaitu proses setelah pengambilan gambar. Dengan foto dalam bentuk digital, proses tidak berakhir setelah foto diambil. Ada banyak software pengolah gambar, misalnya Photoshop yang bisa digunakan untuk mengubah dan memanipulasi foto.
Seorang pemula dapat menggunakan pengolahan ini untuk menyesuaikan kecerahan, kontras dan keseimbangan warna. Cara mudah untuk membuat foto yang buruk menjadi tampak lebih baik.
Meskipun tidak ada batasan untuk hal-hal kreatif yang dapat Anda lakukan dengan perangkat lunak pengolah gambar, sebaiknya mulailah belajar untuk mengambil gambar dengan baik sehingga mengurangi penggunaan software setelah pengambilan gambar.
Ari
Ari blogger, IT technician

Posting Komentar untuk "Istilah Penting dalam Fotografi untuk Pemula"