Dampak Positif dan Negatif Root Android
Apakah dampak jika kita root perangkat Android? Jika Anda pengguna baru perangkat Android, Anda akan disuguhkan berbagai macam penyesuaian dan kustomisasi software, pengaturan, tampilan dan pilihan lainnya agar sesuai dengan penggunaan Anda. Pilihan yang disediakan secara default (bawaan pabrik) sangatlah terbatas. Jika Anda adalah seorang yang ingin lebih mengeksplor isi dari perangkat Android, Anda dapat membuka akses administrator yang biasa disebut dengan root, yang memungkinkan kita dapat mengakses semua sumber daya tanpa batasan.
Ada banyak kesalahpahaman tentang root pada perangkat Android karena berasal dari kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang proses dan efeknya. Jadi untuk sedikit memberikan gambaran berikut akan dijelaskan beberapa konsep dasar serta dampak positif dan negatif dari root perangkat Android.
Baca juga: Sejarah Daftar Nama dan Versi Android
Dalam arti paling dasar, root di sini mengacu pada folder paling atas dalam sistem file perangkat kita. Jika Anda sering menggunakan Windows Explorer pada Windows, root memiliki definisi yang sama dengan drive C:, atau direktori / pada Linux, yang sebagian besar isinya hanya dapat diakses oleh user dengan hak Administrator.
Tapi tidak seperti Windows, Android memiliki semacam blok yang menghalangi user biasa membuka folder sistem. Hal ini digunakan untuk mencegah pengguna pemula tanpa sengaja menghapus atau mengubah isi file sistem operasi penting yang tersimpan agar perangkat dapat berjalan dengan baik.
Tetapi jika kita ingin membuat perubahan software pada tingkat sistem, kita harus dapat memodifikasi file sistem ini. Kemampuan untuk mengakses sepenuhnya dan memodifikasi file sistem inilah yang dikenal dengan akses "root".
Ada beberapa prosedur yang memungkinkan kita mendapatkan akses ke direktori root dari perangkat, dan proses mengeksekusi salah satu dari prosedur ini dikenal sebagai "rooting". Tergantung pada perangkat, rooting bisa saja semudah saat kita menginstall sebuah aplikasi, tetapi ada juga beberapa metode rooting yang sedikit lebih rumit dan harus menghubungkan perangkat ke komputer dan mengirim perintah melalui terminal atau CMD.
Banyak orang yang merasakan manfaat dari rooting. Seperti disebutkan di atas bahwa dengan root kita dapat megnakses hampir semua direktori atau folder dalam perangkat kita, sehingga kita dapat memanipulasi hampir setiap aspek dari software yang terinstall.
Misalnya, aplikasi bloatware yang terinstall dari a pabrik pada perangkat Android umumnya disimpan dalam folder sistem sehingga kita tidak dapat mengubah atau menghapus aplikasi ini, namun pengguna dengan akses root dapat dengan mudah meng-uninstall-nya. Hal ini biasa dilakukan untuk menghapus aplikasi yang tidak diperlukan sehingga menambah ruang kosong pada media penyimpanan dan meningkatkan performa perangkat.
Contoh lain, sebagian besar antarmuka utama atau tampilan smartphone Anda dikendalikan oleh aplikasi sistem yang disebut SystemUI, yang disimpan di direktori root. Jika Anda sudah akrab dengan program aplikasi Android, Anda bisa memodifikasi SystemUI untuk mengubah tampilan dan nuansa dari perangkat Anda. Di luar juga ada ribuan pengembang Android yang telah membuat tampilan kustom yang dapat Anda gunakan pada perangkat Anda dengan akses root.
Selain secara manual menghapus, memodifikasi, dan mengganti file sistem, ada ribuan aplikasi yang memerlukan akses root yang dapat membantu Anda memodifikasi software dan aplikasi dengan lebih mudah.
Aplikasi root dapat melakukan banyak hal seperti blok semua iklan di setiap aplikasi, hibernate (mematikan sementara) aplikasi yang berjalan secara background untuk menghemat baterai, menginstal sistem baru dan membuat backup, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Setting Hemat Baterai di Android
Dengan banyaknya dampak positif dari root Android, pasti ada beberapa kelemahan dan dampak negatif yang muncul. Kelemahan terbesar adalah hangusnya garansi perangkat Anda, meskipun ada tool untuk mengembalikan perangkat menjadi unroot. Itulah sebabnya biasanya orang mulai melakukan root pada perangkat setelah masa garansi habis. Selain itu, beberapa merek smartphone yang telah di-root sebagian besar tidak akan lagi dapat menerima update firmware otomatis, yang berarti kita harus melakukan update secara manual menggunakan software khusus.
Selain itu, ada beberapa risiko keamanan karena root, tetapi ini dapat dicegah jika Anda selalu berhati-hati. Menimbang bahwa user root memiliki akses ke semua file sistem pada perangkat, ini berarti bahwa aplikasi lain juga dapat memperoleh akses ke sistem pada perangkat. Masalah ini dapat dengan mudah diatasi dengan menginstal aplikasi manajemen root seperti SuperSU, yang menghalangi semua akses ke direktori root secara default, dan hanya memberikan akses aplikasi untuk memodifikasi file sistem jika kita memberikan akses secara eksplisit.
Karena dampak yang dijelaskan di atas, ada beberapa aplikasi tertentu yang menolak berjalan pada perangkat root. Umumnya, hal ini terbatas pada aplikasi yang berhubungan dengan pembayaran keuangan atau media yang dilindungi hak cipta media seperti Android Pay dan Samsung Pay.
Dari sedikit penjelasan di atas, kita pasti sudah memiliki lebih banyak pemahaman tentang root serta kelebihan dan kekurangannya. Jika Anda ingin melakukan root pada smartphone atau tablet Anda, saya sarankan menggunakan cara yang mudah yaitu menggunakan aplikasi khusus untuk rooting seperti CF Auto Root, Unlock Root, Kingo Root, dll tergantung apakah aplikasi tersebut dapat mengenali perangkat yang Anda miliki. Saya sendiri pernah melakukan beberapa kali root perangkat menggunakan Unlock Root dan hasilnya sukses. Kelebihan dari Unlock adalah secara otomatis akan menginstall aplikasi manajemen root yaitu SuperSU yang secara default akan membatasi aplikasi ke direktori sistem. Unlock root juga menyediakan fitur unroot untuk mengembalikan akses seperti semula.
Jika Anda memiliki pengalaman mengenai root perangkat Android, silahkan berbagi di komentar di bawah. Jangan lupa klik share ke Facebook atau Twitter. Terima kasih.
Ada banyak kesalahpahaman tentang root pada perangkat Android karena berasal dari kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang proses dan efeknya. Jadi untuk sedikit memberikan gambaran berikut akan dijelaskan beberapa konsep dasar serta dampak positif dan negatif dari root perangkat Android.
Baca juga: Sejarah Daftar Nama dan Versi Android
Dalam arti paling dasar, root di sini mengacu pada folder paling atas dalam sistem file perangkat kita. Jika Anda sering menggunakan Windows Explorer pada Windows, root memiliki definisi yang sama dengan drive C:, atau direktori / pada Linux, yang sebagian besar isinya hanya dapat diakses oleh user dengan hak Administrator.
Root menyediakan akses manipulasi ke direktori sistem |
Tapi tidak seperti Windows, Android memiliki semacam blok yang menghalangi user biasa membuka folder sistem. Hal ini digunakan untuk mencegah pengguna pemula tanpa sengaja menghapus atau mengubah isi file sistem operasi penting yang tersimpan agar perangkat dapat berjalan dengan baik.
Tetapi jika kita ingin membuat perubahan software pada tingkat sistem, kita harus dapat memodifikasi file sistem ini. Kemampuan untuk mengakses sepenuhnya dan memodifikasi file sistem inilah yang dikenal dengan akses "root".
Ada beberapa prosedur yang memungkinkan kita mendapatkan akses ke direktori root dari perangkat, dan proses mengeksekusi salah satu dari prosedur ini dikenal sebagai "rooting". Tergantung pada perangkat, rooting bisa saja semudah saat kita menginstall sebuah aplikasi, tetapi ada juga beberapa metode rooting yang sedikit lebih rumit dan harus menghubungkan perangkat ke komputer dan mengirim perintah melalui terminal atau CMD.
Banyak orang yang merasakan manfaat dari rooting. Seperti disebutkan di atas bahwa dengan root kita dapat megnakses hampir semua direktori atau folder dalam perangkat kita, sehingga kita dapat memanipulasi hampir setiap aspek dari software yang terinstall.
Misalnya, aplikasi bloatware yang terinstall dari a pabrik pada perangkat Android umumnya disimpan dalam folder sistem sehingga kita tidak dapat mengubah atau menghapus aplikasi ini, namun pengguna dengan akses root dapat dengan mudah meng-uninstall-nya. Hal ini biasa dilakukan untuk menghapus aplikasi yang tidak diperlukan sehingga menambah ruang kosong pada media penyimpanan dan meningkatkan performa perangkat.
Contoh lain, sebagian besar antarmuka utama atau tampilan smartphone Anda dikendalikan oleh aplikasi sistem yang disebut SystemUI, yang disimpan di direktori root. Jika Anda sudah akrab dengan program aplikasi Android, Anda bisa memodifikasi SystemUI untuk mengubah tampilan dan nuansa dari perangkat Anda. Di luar juga ada ribuan pengembang Android yang telah membuat tampilan kustom yang dapat Anda gunakan pada perangkat Anda dengan akses root.
Selain secara manual menghapus, memodifikasi, dan mengganti file sistem, ada ribuan aplikasi yang memerlukan akses root yang dapat membantu Anda memodifikasi software dan aplikasi dengan lebih mudah.
Aplikasi root dapat melakukan banyak hal seperti blok semua iklan di setiap aplikasi, hibernate (mematikan sementara) aplikasi yang berjalan secara background untuk menghemat baterai, menginstal sistem baru dan membuat backup, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Setting Hemat Baterai di Android
Beberapa aplikasi yang memanfaatkan akses root |
Dengan banyaknya dampak positif dari root Android, pasti ada beberapa kelemahan dan dampak negatif yang muncul. Kelemahan terbesar adalah hangusnya garansi perangkat Anda, meskipun ada tool untuk mengembalikan perangkat menjadi unroot. Itulah sebabnya biasanya orang mulai melakukan root pada perangkat setelah masa garansi habis. Selain itu, beberapa merek smartphone yang telah di-root sebagian besar tidak akan lagi dapat menerima update firmware otomatis, yang berarti kita harus melakukan update secara manual menggunakan software khusus.
Selain itu, ada beberapa risiko keamanan karena root, tetapi ini dapat dicegah jika Anda selalu berhati-hati. Menimbang bahwa user root memiliki akses ke semua file sistem pada perangkat, ini berarti bahwa aplikasi lain juga dapat memperoleh akses ke sistem pada perangkat. Masalah ini dapat dengan mudah diatasi dengan menginstal aplikasi manajemen root seperti SuperSU, yang menghalangi semua akses ke direktori root secara default, dan hanya memberikan akses aplikasi untuk memodifikasi file sistem jika kita memberikan akses secara eksplisit.
Tampilan manajemen root SuperSU |
Dari sedikit penjelasan di atas, kita pasti sudah memiliki lebih banyak pemahaman tentang root serta kelebihan dan kekurangannya. Jika Anda ingin melakukan root pada smartphone atau tablet Anda, saya sarankan menggunakan cara yang mudah yaitu menggunakan aplikasi khusus untuk rooting seperti CF Auto Root, Unlock Root, Kingo Root, dll tergantung apakah aplikasi tersebut dapat mengenali perangkat yang Anda miliki. Saya sendiri pernah melakukan beberapa kali root perangkat menggunakan Unlock Root dan hasilnya sukses. Kelebihan dari Unlock adalah secara otomatis akan menginstall aplikasi manajemen root yaitu SuperSU yang secara default akan membatasi aplikasi ke direktori sistem. Unlock root juga menyediakan fitur unroot untuk mengembalikan akses seperti semula.
Peringatan jika ada aplikasi yang akan mengakses sistem |
Jika Anda memiliki pengalaman mengenai root perangkat Android, silahkan berbagi di komentar di bawah. Jangan lupa klik share ke Facebook atau Twitter. Terima kasih.
Posting Komentar untuk "Dampak Positif dan Negatif Root Android"