Apakah ISP Tahu Jika Kita Menggunakan VPN?

VPN dapat membantu melindungi privasi kita saat online. Tapi bagaimana dengan ISP (Internet Service Provider) atau operator penyedia internet yang kita gunakan?

Menggunakan VPN merupakan salah satu cara terbaik untuk meningkatkan privasi, yaitu situs yang kita kunjungi tidak akan dapat mengidentifikasi pengguna berdasarkan alamat IP, artinya kita dapat membuatnya seolah-olah kita berada di lokasi atau negara lain. Namun, pernahkah kita bertanya-tanya apakah ISP dapat ketika kita menggunakan VPN?

Apakah ISP Tahu Jika Kita Menggunakan VPN?

Bisakah ISP Mengetahui Konsumen yang Menggunakan VPN?

Jawaban pada bagian pertama sederhana saja: Ya, ISP dapat menentukan apakah kita menggunakan VPN atau tidak. Hal ini disebabkan karena cara kerja VPN itu sendiri. Saat kita menggunakan internet tanpa VPN, kita terhubung dari komputer atau smartphone ke sistem ISP (Internet Service Provider) sesuai operator yang kita gunakan, yang kemudian terhubung ke situs yang ingin kita kunjungi, misalnya situs broari.com yang sedang Anda akses saat ini.

Saat kita terhubung melalui VPN, kita terhubung dari ISP ke server layanan VPN dan baru kemudian ke situs yang ingin kita kunjungi. Hal ini membuat seolah-olah kita mengakses situs tersebut menggunakan alamat IP dari server VPN, dan menganggap kita adalah orang lain, di tempat lain. Namun perlu diperhatikan bahwa tanpa mengaktifkan mode Incognito, kita masih dengan mudah dapat diidentifikasi.

Perbedaan Cara kerja Koneksi VPN dan Koneksi Biasa

Apa yang Dilihat ISP Ketika Kita Menggunakan VPN?

VPN berbeda dari proxy, karena VPN mengenkripsi koneksi kita melalui apa yang disebut secure tunnel (jalur aman). Hal ini mengenkripsi koneksi dari komputer kita ke server VPN, biasanya menggunakan metode enkripsi setingkat AES-256, yang secara teori hanya dapat dibobol oleh seseorang hacker yang memiliki waktu luang beberapa miliar tahun.

Terowongan ini membuat situs yang kita kunjungi hanya dapat melihat alamat IP palsu kita, lebih tepatnya alamat IP dari server VPN, namun juga berlaku sebaliknya. Ketika ISP melihat koneksi yang kita buat dan meminta untuk mengetahui ke mana tujuannya, yang didapatnya hanyalah data yang sangat minim informasi, bisa dikatakan informasi tidak berguna. ISP dapat melihat ketika kita sedang membuat sambungan, bahkan dapat mengetahui alamat IP yang sedang kita sambungkan, tetapi tidak lebih dari itu.

Tentu saja, adanya koneksi dengan informasi minimalis secara acak merupakan tanda bahwa VPN sedang digunakan. ISP dapat mengetahui dengan mudah koneksi mana yang mengarah ke VPN, yaitu dengan melihat koneksi yang mengirimkan kembali banyak data terenkripsi. Tidak ada cara realistis untuk mengetahui VPN yang mana tanpa mencari tahu dari orang yang menyewa layanan tersebut.

Meskipun ISP tidak dapat melihat secara langsung apa yang kita lakukan, mereka mungkin dapat membuat tebakan tentang beberapa aktivitas berdasarkan pola penggunaan data kita sebelumnya atau saat kita tidak mengaktifkan VPN. Tapi bagaimana caranya? Coba kita gunakan analogi.

Sebagai contoh, kita adalah petugas PDAM yang bisa memantau semua aliran air yang masuk ke dalam sebuah rumah. Kita tidak tahu apa-apa tentang aktivitas yang ada di rumah itu. Pada pukul 6 pagi, kita melihat ada aktivitas di dalam rumah yang telah menghabiskan 5 liter air, dan beberapa menit kemudian, kita melihat rumah tersebut menghabiskan air 1 liter per menit secara terus menerus selama 10 menit. Meskipun kita sebagai petugas tidak mengetahui apa pun aktivitas yang ada di dalam rumah tersebut, kita dapat menebak dengan logika bahwa seseorang di dalam rumah tersebut mungkin sedang mencuci piring, lalu mandi selama 10 menit sebagai bagian dari rutinitas paginya.

Metode serupa dalam menganalisis berapa banyak data yang konsumen gunakan, kapan menggunakannya, dan waktu penggunaan data dapat memberikan informasi tentang apa yang sesorang lakukan, meskipun hal tersebut tidak dapat diamati secara langsung atau pasti.

Apakah ISP Melarang/Mengijinkan Penggunaan VPN?

Hal ini mengarah pada pertanyaan bagian kedua, apakah ISP peduli jika kita menggunakan VPN. Jawabannya mungkin tergantung pada lokasi geografis kita. Di sebagian besar negara, kita dapat berasumsi bahwa ISP pada umumnya tidak peduli apakah pengguna terhubung ke server VPN atau ke situs acak mungkin semuanya sama saja bagi mereka. Lagi pula, banyak orang saat ini menggunakan VPN untuk terhubung ke jaringan tempat kerja dari jarak jauh. VPN yang kita gunakan untuk privasi terlihat hampir sama. Di Indonesia sendiri, tidak ada larangan penggunaan VPN sehingga kita bisa dengan bebas menggunakannya.

Namun, ada satu pengecualian terhadap hal ini: Negara diktator seperti Cina dan sejumlah negara lain yang menjadikan VPN ilegal. Di negara-negara tersebut, sebagian besar ISP dimiliki oleh negara atau dikontrol oleh negara, yang berarti ada kemungkinan ada pihak yang memeriksa koneksinya.

Perlu kita ketahui bahwa pihak berwenang Cina akan menjatuhkan denda pada pengguna VPN, dan ada rumor bahwa pemerintah telah mengembangkan teknologi pelacakan VPN.

Bagaimana dengan ISP yang Menjual Data?

Negara-negara lain di mana ISP mungkin tidak begitu senang jika pelanggannya menggunakan VPN adalah negara-negara yang mengizinkan mereka melacak dan menjual data pengguna, seperti di negara-negara barat, salah satunya Amerika. Meskipun tidak adanya bukti mengenai hal ini, kami dapat menyimpulkan bahwa ISP tidak terlalu senang dengan pengguna VPN karena hal ini berarti semakin sedikit informasi yang bisa dijual.

Namun, karena penggunaan VPN di Amerika legal dan tidak ada cara yang mengatur bagaimana orang dapat menggunakan koneksi internet mereka, hanya sedikit yang dapat dilakukan ISP untuk menghentikan pelanggan yang memilih untuk menggunakan VPN. Apa pun masalahnya, mungkin merupakan langkah cerdas untuk menggunakan VPN dan menolak kesempatan ISP mengambil terlalu banyak data kita.